...............................................................

...............................................................

Sabtu, 22 November 2014

TANYAKAN CAKERAWALA

Bumi,
usia mu kian menyinsing
entah bagaimana aku mengukur
umur mu yang tiada pasti
uzur mu ku tahu
ku amati setiap gerak mu
yang berputar mengikut waktu

Bulan,
sedang kau hadir di kala malam
menemani ku yang takut kan gelap
cahaya mu sinarkan indah
buatkan daku suka melihat
penyejuk mata penawar hati
kau lah bulan yang ku syukuri

Bintang,
kau yang hiasi malam yang kosong
kau buat diri ku ada berisi
tidaklah bosan dikala beringin
kau berkelip di atas langit
tiap hari ku cuba capai
harap bisa ku dakapi
namun tuhan tak izini

Matahari,
setiap ufuk kau terokai
timur kau datang menerangi
bermulalah kerja segala hari
ayam berkokok menyambut kau hadir
tandakan fajar menjelang lagi
lalu ke timur kau turuni
membuatkan ku kata pasti
ku rindui mu di malam hari

Sedang bergerak sekalian alam
tanyakan lah apa padanya
siapa yang menggerakkan?
kalian mengapa tak tetap di dahan?
atau berenang di lautan?
mengapa kalian biasa terbang
tetapi tidak pernah kalian mendarat?

Karya: PakDerih
22/11/14

RABITAH KU IKHWAN

dari mana hubungnya darah
yang mengalir apakah sama?
sedang moyang kita berbeza
namun mengapa kita saudara?

Dulu nabi menjadi kisah
hijrah Madinah menjadi tunjang
muhajir ansar disaudarakan
bukan darah jadi  ukuran
tetapi taqwa dan syahadah

maka apa harus kau pecah?
kerna Melayu mu kau pecah takpa?
atau kau malu dengan saudara
yang berbangsa cina juga india?
padahal sama ikatan agama
mahal tauhid tiada beza
warna darah semua serupa
pada apa kau bilang bisa?

maka eratlah kasih sayang mu
jangan biar lompang dan kosong
jangan sempadan jalingan utuh
biar teguh bersama rempuh
bila jatuh bersama lumpuh
namun bisa terus menempuh

Ya Allah..
teguhkanlah ikatannya
terangkanlah cintanya
tunjuki lah jalan-jalannya

terangilah dengan cahaya mu yang tiada pernah padam
bimbing lah kami..
Ameen..

Karya: PakDerih
22/11/14

(Ilham : Doa Rabitah)






REDHA SUAMI ISTERI

balik sudah dari bekerja
dengan wajah bersahaja
cari nafkah dengan berbaja
anakpun sudah tingkat remaja
perlukan duit untuk belanja

melimpasi pintu utama
menjelang sudah pukul lima
dicari mana isteri bersama
rupanya tidur begitu lama

ingin dikejut tak sampai hati
kerja rumah semua terhenti
tiada makanan untuk nikmati
maka kursani mula bangkiti
dibuat kerja rumah yang mati
masak dibuat segala inti
walau penat sedang di peniti

mithali lah seorang suami
kerna isteri dia fahami
segala penat telah alami
semoga nanti bisa bersemi

tetapi jangan selesa isteri
redha suami perlulah dicari
walau lembut tak terperi
segala kasih telah diberi
janganlah derhaka dan ingkari


Karya: PakDerih
22/11/14



KAYA MISKIN

Orang ini banyak lah rupa
ada yang kaya tak hampa
ada yang miskin diri tak lupa
maka sifat jadi mengapa?

Ada kaya yang sombong bicara
kononnya dia tiada tara
duit semua bisa mara
kalah bertaruh habis lara
sudah muflis berpura-pura
itu kan gurau main dan cara

Ada sombong tiada harta
bermegah dalam berkata-kata
tapi tiada bukti di mata
sekadar cakap tidaklah nyata
akhirnya kantoi terpampang di warta

Jadilah seperti Abu Bakar
kayanya bagai banyak nya akar
namun iman terjaga di sangkar
sedekahnya menyubur mekar
pahala datang melingkar-lingkar

Jadilah seperti Bilal Robbah
asalnya hamba sudah ke Kaabah
di hadapan tuhan jasad menyembah
beserta taat taqwa direbah
walau harta tak semerbah

Karya:PakDerih
22/11/14

LOKEK KAYA

Duit banyak tinggi segunung
ingin dibeli segala yang ulung
agar wajah tidak bermurung
segala payah bisa harung
kerna wang penuh dikarung

Tanah terbentang luas nan lebar
hinggakan penat kaki bertebar
tetapi ia tak bikin hambar
malah terukir senyuman disebar
ingin saja diheboh ke mimbar

Jawat pangkat dipegang tinggi
tak cukup itu inginkan lagi
inginkan laut tak pandang perigi
kawal berjalan berbaju ranggi
bersuka sakan hingga ke pagi

Rumah agam besar terbina
supaya mampu tidur lena
dan tidak lah rasa terhina
malah gah bak cahaya gerhana

Namun hidup apa hakikat
jika sering tak bayar zakat
tabung masjid tak pernah dekat
yang susah berpukat-pukat
habis dicerca berlikat-likat

Karya: PakDerih
22/11/14



Khamis, 20 November 2014

SAHABAT KALA RANJAU

Kaulah teman di mata ku
baik sopan bicara dan laku
lafaz mu semua kata baku
akhlak mu dikagum oleh daku
hingga pontianak kan hilang paku

kita yang jalan seiringan
dalam bualan yang penuh angan
bahtera Nuh pun bisa ringan
bila sama menggenggam tangan
pabila tiada apa halangan

namun ku faham sudah mengerti
bila susah tiba mengganti
kau lari berjauh tak henti
membuat daku berkecil hati
sampaikan jiwa bisa mati
hilang sudah segala sakti

pilihlah sahabat yang setia lama
yang ada sentiasa selalu bersama
yang datang bantu dia pertama
yang senang kan tak lupa nama
tidak berlaga bagai serama
malah terbang bak rerama

Karya: PakDerih
21/11/14



Rabu, 19 November 2014

KELIRU MEMILIH

Hati yang runsing salut keliru
Bila rasa berharu biru
memikirkan pilihan nan celaru
gerang yang mana harus ku seru
untuk bersama buat ku terharu

Mungkinkah pilih cinta pertama
sudah sekian berdiam lama
bagai hubungan tiada sama
hanya terangau ngiangkan nama
Dengan jiwa berderau semua

Mungkinkah pilih calonnya ibu
tidak ku kenal misteri beribu
adakah sama seerat akar tebu
atau beza dan banyak debu

Mungkinkah ada yang lain pula
Yang tak pernah semuka hala
atau yang sering mata menghala
apakah bisa hati menyala
jika berdekatan jiwa berkala

Maka gundah ku masih bersoal
Mana satu dipilih kekal
menjadi teman hidup yang halal
Teruskan hayat dengan akal
yang bahagia dan terus cekal

Karya: PakDerih
20/11/14

Ahad, 16 November 2014

JEMU KAN KASIH

Saudari ku yang diam pilu
selama ini hati terpalu
Jiwa tak pernah gerak sehalu
sering bertukar kasih selalu
kadang muak kadang jemu

Bila saban hari diperdaya
Hilangkan sedih terus berlayar
saudari ku yang hilang daya
tiada kuasa dan upaya

Bagaimana untuk ditahan
perit cinta yang terkapai di dahan
atau pahitnya hati berkerahan
tidak mudah malah bersusahan

Hingga kau tak mahu lagi
tak suka lalu membenci
jejaka yang mana lagi
semuanya ditolak tepi
mungkinkah dendam kau isi
Supaya terlepas budi

Namun jauh dalam mata
ku lihat bunga dan sutera
Biar kau bilang benci putera
namun itu hanya bicara
kerna tiada pengkalis cinta

Mungkin bukan kau tak mahu
hanya masa belum tentu
Atau masih takut silu
dengan al kisah dahulu

Karya: PakDerih
17/11/14

Jumaat, 14 November 2014

JEMAAH ONAR

Juang..
Perjuangan yang lama terjuang.
dilaksana beribu ummat dunia
Pelbagai cara dan nama

lalu di mana datang onarnya?
Agama ditekan diperjuang
namun pada apa dijulang?
jika banyak jemaah diundang
lalu, takutkn ada yang sonsang

Mengapa harus bertengkar sesama
misi juang kalian kan sama
tegakkan tuhan nabiNya
Haruskah tengkar sesama?

Diberi alasan beribu
Hujjah berderet dihalu
Ingin tegakkan diri mu
yang entah fikirlah dahulu

Maka dibincang oleh semua
apakah ISMA IKRAM bersama?
PAS UMNO kan bagaimana?
AmanPalestin AqsarSharif kenapa?
Salaf Sufi juga berbeza?
Sedang dihala misi nan sama
namun tak sebulu sejak mula

Dimana satunya Islam sejagat?
sudahkah rosak menjadi karat?
Biar berbeza seribu pendapat
Lain fikiran perlulah hormat

Jemaah Islam bukan alat
untuk gaduh berpening lalat
asal kau pegang pada Quran
beserta hadith menjadi ikutan
jika diingkar antara satunya
maka rosak dan ponak peranda


Karya: PakDerih
9/11/14



Ahad, 2 November 2014

SAHABAT KU NUKIL

Hari demi hari dimakan hari
kini sifat mereka ku ketuhai
Berkongsi masalah  sudah pasti
Tak pernah lekang sebaik disisi

Seorang tinggi ilmunya
pantang bicara agama
Jika silap kami sekeluarga
Pasti ada yang dibantahnya
Jika berbicara cinta muda
Yakni dia akan ada bersama

Si penghibur hari adalah dia
Hebat juga pabila bicara
Terkadang nyampah melihatnya
Terkadang suka riak wajahnya
Bergantung juga  rangkaian semasa
Membuatkan kami ketawa ria

Seorang lagi si penghibur hari
Tak sama si punghibur tadi
Sungguh baik budi perketi
Kemanjaannya bukan main lagi
Hingga mendapat abi disini
Itu sifat yang jarang ditemui

Sesampai di negeri Kemaman
Bertemu kawan di umur belasan
Jika dulu seorang kaki belasahan
Alhamdulilah kini  bercuci tangan
Jika dulu seorang kaki penipuan
kini dipandang penuh kejujuran

Menara Gading tinggi ilmunya
Digelar si pintar  di tingkat tiga
Menjual Maggi Kari itulah dia
Akan dicari si pehutang magginya
Memuat turun cerita kegemarannya
Ke korea ke kita kesukaannya

Tak lupa si hamba Allah
Sering kali dicaci dimarah
Kerna fatwanya  sering salah
Tak pernah terdetik hati tuk mengalah
Tetap  pendirian belajar tabah

Karya:
Cahaya Petunjuk
31/10/14